Rabu, 04 Mei 2011

DIA


Dia,
bertindak perlahan bukan karena tawadhu' tp karena khawatir akan lagi dan lagi berbuat kesalahan, terlalu banyak kesalahan yang mungkin fatal dilakukannya ketika bertindak..

Dia,
selalu menjaga pandangan bukan berarti ia kokoh, tp karena jarak radius pandangnya terbatas, satu nikmat yang dikurangi oleh Rabbnya. Dan dia berusaha agar tidak terkurang lagi nikmatNya..

Dia,
bukan orang yang seperti kalian lihat, yakni pandai bersyukur. tp karena Allah selalu memberikan apa yg dia minta dan ingin, hanya saja dia yg bodoh, yg tak bisa mengetahui dimana letak pemberian olehNya, nikmatkah? atau cobaankah?

Dia,
kalian salah yang melihat dia sebagai orang yang pandai memberi ilmu, jika kalian tau arti pemberian ilmu, yakni ilmu akan bertambah jika dikeluarkan dan akan menyusut jika tidak diberi, maka itulah pikirnya, memberi ilmu saja dia masih terpuruk apalagi tidak memberi..

Dia,
bukanlah orang yang cerdas, yang selalu menasihati. tapi apakah dia tega melihat orang yang didepannya menangis tersedu-sedu atas apa yang menimpanya?

Dia,
selalu ingin mencoba ikhlas, apa yang hilang darinya meskipun itu membuatnya sakit..

Dia,
hanya ingin membuat orang disekelilingnya tersenyum..

Dia,
selalu berusaha tuk menjadi orang yang baik, karena ia ingin didekati oleh orang-orang yang disayangnya..

tapi, apakah yang terjadi kini ?
ternyata itu semua belum ada di dirinya..

dia, masih merasa tersakiti..
dia, masih merasa kehilangan..
dia, masih dijauhi oleh orang yang disayangnya..

tapi,

Dia,
masih mempunyai yang kekal disisinya, yakni Rabb Yang Maha Lembut,
yang tak pernah jenuh hingga Rabbnya jenuh pada dirinya..

2 komentar:

BLOG MOESLEM mengatakan...

wesh punya blog ya

Hartini Kaliya mengatakan...

hehe, sebenerny dah lama bgd..
tp g bisa tni kelola..
mohon bantuannya y k'

Posting Komentar