Minggu, 07 Oktober 2012

The One Trip - Gunung Gede Pangrango

Salah satu keindahan Indonesia yakni menjulang tingginya gunung-gunung, terutama di daerah pulau Jawa.

Kali ini saya akan mendeskripsikan salah satu kekayaan alam Sang Kuasa yang terdapat di kawasan Cibodas - Jawa Barat, Indonesia. Mengingat baru saja saya menikmatinya. Gunung Gede Pangrango, ya begitulah namanya. Gunung yang telah dijadikan sebagai Taman Nasional sejak tahun 1980. Gunung ini juga memiliki keindahan alam yang tidak sedikit. Berbagai pemandangan yang dapat memanjakan mata pun dapat dinikmati. Seperti Telaga Biru, Curug Cibeureum, Pemandian Air Hangat, Alun-alun Suryakencana yang banyak ditumbuhi bunga edelweis, dan juga puncak gunung gede yang mencapai ketinggian 3.000 m. dpl tersebut yang tak kalah panoramanya. Subhanallah..


Dengan berjarak sekitar 2 jam dari Jakarta, akhirnya memasuki kota Cibodas. Disambut baik dengan pasar Cibodas. Dipasar tersebut biasanya para wisatawan berbelanja khas Cibodas, dan para wisatawan juga dapat beristirahat di warung-warung kopi yang sudah tersedia, biasanya yang sering ialah para touring.
Setelah beristirahat satu malam diwarung kopi, tiba pukul 08.00 pagi. Waktu tersebut mulai dibukanya pintu pendakian Gunung Gede Pangrango. Sebelum membeli tiket masuk, pendaki diharuskan meminta izin terlebuh dahulu. Agar terdata oleh pihak manajemen Taman Nasional ini.
Berikutnya memasuki loket. Harga tiket pun tidak terlalu tinggi seperti wisata lainnya. Hanya Rp. 12.000,- tuk 4 orang. Berarti dialokasikan Rp. 3.000,-/orang bukan?
Karena sedang ada proses pencegahan terbakarnya hutan, maka niat kami tuk mendaki hingga 3.000 m.dpl pun diurungkan. Kami lebih memilih tuk tetap mendaki hingga curug cibeureum, lebih tepatnya berjarah 2.800 m dari pintu masuk Taman Nasional Gunung Pangrango.
Hmm, jalan pendaki cukup bersahabat. Batu-batu pijakan sangat membantu tuk percepatnya menuju atas. Dan manusia lalu-lalang yang juga punya tujuan yang sama juga tak sedikit. Namun amat disayangkan, bekal yang kami bawa tak memadai dengan sempurna. Pun akhirnya kami berhemat dengan air minum contohnya.
Kurang lebih 1 jam, nampak telaga yang banyak dibilang "Telaga Biru." Mengapa dikatakan telaga biru? Karena air telaga tersebut ditutupi oleh ganggang yang berwarna biru, sehingga menyebabkan telaga berwarna biru.
Dilanjutkan perjalan dari Telaga Biru. Sekitar 45 menit, akhirnya nampak suara gemercik air yang luar biasa. Ya, ternyata itu curug cibeureum. Luar biasa, Subhanallah.. ada 3 titik yang memancarkan air terjun disana. Sekitar setengah jam kami menikmati keindahan air terjun itu. Sembari menunggu gerimis dan kabut yang turun hingga mereda.
Waktunya tuk kembali atau turun dari pegunungan. Hanya satu jam kami tiba di tempat peristurahatan atau warung kopi. Istirahat sejenak dan berbelanja wisata, perjalanan menuju kota Jakarta pun dimulai.
Alhamdulillah..
Ada niat terselip tuk kembali kesana, tuk mendaki hingga ke puncak gunung tersebut. Tentunya bisa memanfaati fasilitas online sebelum berangkat menuju kota Cibodas. Jelas tuk mengetahui jadwal pendaki.
Semoga manusia masih mempunyai kesadaran yang tinggi akan keindahan alam Sang Pencipta, melesatarikannya, dan mewariskannya kepada generasi yang akan datang !!
Hartini Kaliya

Senin, 01 Oktober 2012

Jak-Japan Matsuri 2012

Jakarta (30/9/12), festival persahabatan antara Jakarta dan Japan tengah dilangsungkan. Acara yang memang dilangsungkan setiap tahun ini, mengambil posisi ditengah-tengah Ibukota Jakarta, ya, Monumen Nasional atau sering disapa MONAS. Matsuri yang ke-4 ini pun mengambil tema "Indonesia-jepang, Semakin Erat, Semakin Mantap : Ikatan Persahabatan yang Kuat, Beragam Pertukaran yang Luas." Tak heran jika acara tersebut banyak memanfaatkan segala hal mengenai Japan dan dikembangkan oleh warga Indonesia.
Tari tradisional Jepang yang memenuhi panggung utama Jak-Japan Matsuri ini, tentunya dengan penonton yang semarak pula. Demikian juga stand-stand yang digelar, dari mulai aksesoris Jepang hingga makanan khas Negeri Sakura itu. Tak sampai disitu, pemakaian kostum-kostum yang sesuai dengan film kartun Jepang pun semakin mengunikan acara tersebut.
Ada sesuatu yang menarik, ketika kaki baru saja memasuki gerbang yang dimana tukar tiket.. Beberapa langkah dari itu, sambutan kumpulan tempat sampah yang unik. Bukan karena bahan yang digunakan ataupun warna tempat sampah tersebut. Melainkan tempat sampah yang dijejerkan rapi dan diberi kategori-kategori pada masing-masing tempat sampah yang berbahan dasar kardus itu. Diantaranya kategori "Sampah Organik", "Sampah Kertas", "Sampah Daur Ulang", "Cairan, Sisa Makanan dan Minuman." Dan tong sampah tersebut dijaga oleh lebih dari satu petugas. Luar biasa bukan?
Semakin sore pengunjung pun makin bersorak. Berfoto-foto ria dengan para costplay yang unik juga lucu tak lupa digandrungi para remaja. Termasuk aku pun memanfaati kesempatan tersebut.
Tak tertinggal pula penampilan girlband JKT48 yang makin memeriahkan acara tersebut..
Semoga acara tersebut makin meningkatkan persahabatan bilateral antara Indonesia dan Jepang.