Kamis, 29 Maret 2012

Ka Esa

tanggal 30 Maret 2012
Engkau masih yg terindah, indah didalam hatiku. Mengapa kisah kita berakhir yg seperti ini ? Apa kini yg kurasa, menangis pun akutak mampu Hanya sisa kenangan terindah, dan kesedihanku
Yap, bener banged. Itu sepenggal lirik lagu Sammy Simorangkir yg lagi tenar dikalangan remaja sekarang.
Seperti anak remaja lainnya, aku (masa sih?) bersikap lembut pada setiap lirik lagu remaja. Yg notabene kebanyakan galau (lagi tenar juga nih).
Stop, ditulisan ini aku bukan membahas lagu remaja ataupun remajanya. melainkan aku akan membahas galaunya (heheehe). Mudah mudahan tak ada salah.
Ada yg tau, kenapa aku beri judul "ka esa" ? sepertinya tidak ada.
Karena itu nama samaran yg akrab dengan dia selama ini, nama yg unik dan berbagai makna, menurutku.
Ka esa, dia itu seseorang laki laki yg cerdas. Sahabat karibku ketika aku SMK. Terlalu panjang jika aku ceritakan bagaimana mulanya aku berkarib dengan dia. Yang pasti aku mengenal dia ketika SMP (wow) yg ketika itu, ia kaka kelasku yg amat diam dengan org yg tak dikenal, tapi amat rame dg org yg dikenal. hihi Stop lagi, bukan ini yg akan kuceritakan. Sudah kubilang amat panjang, guys!!
Pada hari ini, tepat tanggal 30 Maret 2012, tersontak aku bangun dari tidur pukul 03.00 dini hari, betapa kagetnya aku ketika itu. Ia yg telah lama hilang dari hidupku, yg telah hilang dari pandanganku, yg telah lama hilang dari otakku, semalem ia hadir ditengah mimpi lelahku. Karena itu, terbuka kembali memory ku yg sengaja ku tutup, mengingat perpisahan kita sewaktu itu amatlah sangat tidak wajar. Dan berkali kali ku janji pada diriku sendiri untuk tidak mengulangi sifat plin plan pada siapapun. Cukup dengan ka esa dan hanya ka esa sifat plin plan ku membawa petaka. Yap. bener banged guys, putusnya tali silaturahmi kita hanyalah sifatku yang amat tidak objektif. Mungkin bagi ka esa, ktidakobjektifan ku yang pertama telah dimaklumi, tapi jika sudah kedua kali, itu sudah tidak bisa dimaklumi lagi.. Iya, jika itu benar adanya, aku akui bahwa salah ada padaku. Namun, ialah aku tak tau jika plin planku itu yg kedua kali. Betapa aku kaget ketika itu, tiba tiba ia berteriak marah didepanku, dan akhirnya ia tak mau bicara bahkan bertemu pun tak mau. Masya Allah, betapa bodohnya aku, membiarkan teman aku sakiti dan aku sendiri tak tau dimana letak salahku. Hanyalah lisan yang aku sadar ketika itu, lisan yg tak diproses dengan baik dan benar hingga aku jatuh dilubang plin plan. Entah ada setan apa dipermukaan lidahku sehingga aku berucap tak layak terhadap sahabatku sendiri. entah ini yg kedua kali or berkali kali, yg aku sadar ini baru pertama kali lisan tak terarah ini terlontar tuk ka esa, sahabat karibku yg akan selalu kukenang (dah kaya pahlawan, hehe). Berkali kali ku ucap maaf, tak lain dan tak bukan jawaban ka esa tak membuatku puas, manusianya pun tak dapat lagi kutemukan dimuka bumi ini, entah kemana ka esa itu.. Jika ia kembali dan ia berani menatap kedua mataku, ingin sekali kukatakan, "izinkan aku belajar komunikasi interpersonal sebelum aku berkomunikasi denganmu." Itu menandakan betapa bahagianya aku jika terus bersahabat denganmu, apapun kulalukan meskipun aku harus pegal berkata kata tuk mencari kata yg pas untuk dia. Sudahlah, tak usah mengingat kembali, toh nyatanya ka esa tak ingin sama sekali berbicara apalagi bertatap denganku, dan sekedar chatingan didunia maya pun ia segan denganku. Astaghfirullah, ampuni aku ya Rabb..
Oiya, qo jadi kesini ya? Sebenarnya yg ingin aku ceritakan mimpi aku bertemu dia, hihi
Amat jelas, amat terasa, amat sangat bahwa yg dalam mimpi itu dia, ka esa yg selama ini kukenal sejak SMP. Cara bicaranya, cara senyumnya, cara mengajak, dan cara ia memandangku, semua amat jelas dalam mimpi itu ialah ka esa yg ku kenal. Dimimpi itu, entah bagaimana awalnya aku bisa mendatangi negeri yg dimana kini ia mengumpulkan sekumpul uang tuk nafkah orang tuamu, negeri Jepang. Setibanya aku disana, aku disambut malu dengan wajah yg selalu ku anggap lugu itu, hihi. Oiya, yg lebih membuat ku kaget dalam mimpi itu, ia mengenakan kemeja yg sempat aku berikan sebelum ia berangkat ke negeri sakura itu. Ya, itu kemejaku, lengan panjang warna putih dan garis garis warna hijau dan juga kantong tepat di dada kirinya :) . Bermekarlah senyumku pada saat itu. Iya mengenakan kemeja pemberianku ya Rabb. Ingin rasanya kuberitahu pada dunia, sayang, lagi lagi itu hanya mimpi. Ga sampai disitu, setelah itu ia mengajakku tuk pergi bersama teman temannya tuk mencoba menghirup udara di pesisir pantai. Ya, itu dengan teman temannya. beraneka canda dengannya dan aku pun tak lepas dari tertawa. Lalu, aku dengan ka esa pun pulang,, Tepat sampai rumah aku terbangun dari mimpi yg menurutku indah, mungkin jika disuruh memilih bangun atau tidur, aku akan memilih tidur jika demikian mimpiku. Tepat aku terbangun pukul 03.00 dini hari, kurang lebih. Tak lupa berkali kali aku istighfar atas apa yg sedang kurasa, dag dig dug jantungku terus berbunyi.. Tapi secepat apapun jantungku berdetak, tak akan menghilangi rasa kantukku yg memang aku baru tidur pukul 12 tengah malam. Nama ALLAH kuhaturkan dengan lembut, dan dengan perlahan kucoba pejamkan mataku kembali. Dan alhasil, aku kembali pulas. Ditengah kepulasanku, ternyata aku masih diberi kebahagiian oleh ALLAH, berupa melanjutkan mimpi tersebut. Ah ALLAH memang sayang padaku, jika ini ujian, mungkin waktunya aku tuk mengingat kembali kesalahan yg pernah kulakukan pada ka esa agar tak terulang kembali.. di mimpi yang berlanjut ini, aku dan ka esa masih dirumah yg aku singgahi, ya, masih dinegeri matahari itu. Dan aku tak henti hentinya agar ia menemaniku berjalan-jalan, dengan gaya kekhasannya dia, ia tertunduk malu, hehe. Sontak, rumah itu tanpa permisi mati listrik atau mati lampu. Seketika itu aku tak takut meskipun itu dimalam hari, dan ia pun biasa saja, tapi ia mengatakan, "wah pas banged nih mati lampu, ayooo kita jalan-jalan, pasti banyak lilin."
Setelah itu, adzan subuh pun membuyarkan mimpiku. Astaghfirullah, terlalu lalai jika ku masih menginginkan mimpi itu berlanjut. Dan Subhanallah, terimakasih yang amat sangat kepada Rabbku, aku diperingatkan kembali akan kisahku yg tak layak ku ulangi..
teruntuk ka esa, kembalilah berbicara padaku, wanita yg belum hilang plin plannya.. :D

Senin, 19 Maret 2012

... ajji, please, wake up !!

sebenernya kisah ini terjadi di sebulan yang lalu,, tapi daripada ini note di facebook, mungkin lebih baik new entry di blog,, hehe
Bermalam dengan laptop, jemari bergelayutan menekan huruf demi huruf, hingga menjadi kata-kata yang… ah entahlah, silakan simpulkan sendiri kata-kata yang tercetak ini.
Semilir angin bergantian menghembus kehangatan, yang sengaja menghibur tulangku yang meringkuk kedinginan, otakku pun tak mau kalah, terus merebus sebuah kesimpulan dari apa yang kupikir.
Malam semakin pekat, dan sebaiknya mata memang dipejam saja, namun cintaku masih tajam melesat.
Betapa tidak, Dia, disana terbaring tak ada daya tiga hari lamanya. Tak ada kata, tak ada suara, hanya ada desah nafas yang senin kamis, menurutku . Ya, tiga hari, 3 x 24 jam, 72 x 60 menit dan detik? Silakan hitung sendiri. :D
Please, wake up !! Aware !! Kata-kata yang selalu kubisikkan pada telinga gagah itu.
Tak lupa kuhaturkan segala pintaku pada Rabb yang Maha Perkasa, Yang Menggenggam jiwaku dan jiwanya. Ehm, Mengapa selama ini kamu tutupi rasa sakitmu?
Inilah Aku, yang siap, sedia n siaga mendengar segala peluhmu. Inilah Aku, yang tak pernah henti berceloteh apapun kisahku.
Inilah Aku, yang selalu berusaha memahami dan peka dari berbagai sikapmu.. Please, mengertilah keberadaanku !!
Please, Listen to me, you must aware !!
Dia masih saja tak bergeming, terbujur diatas kasur yang menurutku tak layak ditiduri oleh lelaki sesabar Dia.. Ehm,
“Mau main futsal dilihat Kamu, mau jalan-jalan sama Kamu, mau ngajak Kamu makan ketoprak kesukaanku, Kamu harus nyobain sayur lodeh buatanku..”
Kata ajakan yang menyulitkanku sebelum kamu terbaring, iya kan?
Oke, sekarang Aku siap ko!! Aku siap anterin kamu, tapi Kamu harus sadar ya!!
Ucapku, meski tak sejelas biasa karena isak tangisku. Kuharap Ia bangun dan sadar !!
Oh No, ternyata dugaanku meleset. Meskipun aku teriak depan wajahnya, sama sekali tak ada sedikitpun kerut wajahnya yang mengernyit layaknya manusia bangun tidur.
Disinilah, Aku merasakan bodoh yang sangat! Kemana Dia yang dulu menghangatiku?
Please, Listen my prayer, ya Allah !!
Beri Dia kehidupan. Beri Aku kesempatan tuk melancarkan aktifitasnya bersamaku. Please !!
“Semua cuma butuh keyakinan, kalau Kamu bisa, dan Kamu memang bisa, Kamu pasti bisa buktikan itu.” Masih ingatkah kalimat itu? Dari apa yang pernah Kamu lontarkan itu, buktikan sekarang ! Buktikan kata-katamu itu!
You must kept strong! You must kept trust that God will give you the best of life!!
Im still waiting for you, waiting for your aware!!
Oh God, I believe.. All in the world will come back to You.. Include this problem.
Oh God, forgive me to the best to him. And be the my warm as him blanket.
Sepucuk doa yang kupanjatkan dipagi hariku, masih sama, ditiga hari ini..
Ya, sejatinya memang tidak ada yang harus disalahkan ataupun dipojokkan. Toh, ini semua kehendak yang Maha Kuasa. Allah Sang Sutradara, yang selalu menghadirkan berbagai hikmah dalam miliaran manusia di bumiNya. Apapun itu yang terjadi, Aku berusaha menyelipkan keikhlasan dan disetiap selipannya terdapat kesabaran. Hingga suatu saat nanti, menggunung tiba rasa keikhlasan dan kesabaran itu. Tersenyumlah wahai wajah yang jauh disana..
Nantikan selalu rinduku, yang sehangat SurgaNya.. Sebagaimana Kamu menghangatiku ketika itu.. Bahkan mungkin lebih hangat namun menyejukkan !!
Inti dari cerita diatas, Marilah kawan, jadikan setiap hembusan nafasmu bermanfaat tuk orang lain.. Apalagi tuk orang-orang yang selalu menyelimuti kita. :D
Karena kita akan menyadari, betapa hangatnya selimut mereka ketika kita tak ada lagi selimut. Tapi, jika selimut itu ada namun tak menghangati. Tak lebih hanya sebuah patung, hanya memajang kegagahannya. Oh, betapa rindunya kita bukan ? So, memang tak ada yang abadi didunia ini. Pasti kalian sudah paham akan hal ini. :D
Tak ada kejadian yang tak ada hikmah dibaliknya..
Tetaplah menebar kebaikan, hingga Engkau payah, hingga Engkau lelah..
(Hartini, sedang menunggu kabar baik) Mohon doa yaa :)
dipost di facebook, 3 February 2012