Senin, 02 Mei 2011

cukup dg Allah


tak seharusnya dia menjadi seperti ni.
entah setan apa yang menyelimutinya, hingga ia lupa akan dasar hidupnya..

hmm, nikmat dan cobaan sangat tipis bedanya.

ia sendiri tak tau macam apalah anugrah rasa yang diberikan Rabbnya.

nikmatkah? atau cobaankah?

yang pasti,
dia merasakan bahagia..

dan yang pasti pula, dia berpikir adalah kesalahan..


ah hidupnya terlalu indah.
apa yang ia inginkan selalu diberiNya.

tapi apakah pemberian itu nikmat ??

ah cukup pertama dan terakhir bentrokan seprti ini.
antara nikmat dan cobaan yang seharusnya tidak pernah terjadi pada seorang akhwat seusianya..

tapi cukuplah hanya cerita dan kenangan bahagia

takkan terulang kembali
tetap pada satu nama. hingga kapanpun..

-ardi kaliya-

0 komentar:

Posting Komentar